KOMET MINOR
​
​
SINOPSIS :
​
Pertarungan melawan Si Tanpa Mahkota akan berakhir di sini. Siapapun yang menang, semua berakhir di sini, di klan Komet Minor, tempat aliansi Para Pemburu pernah dibentuk, dan pusaka hebat pernah diciptakan. Dalam saga terakhir melawan Si Tanpa Mahkota, aku, Seli dan Ali menemukan teman seperjalanan yang hebat, yang bersama-sama melewati berbagai rintangan. Memahami banyak hal, berlatih teknik baru, dan bertarung bersama-sama. Inilah kisah kami. Tentang persahabatan sejati. Tentang pengorbanan. Tentang ambisi. Tentang memaafkan.
Namaku Raib, dan aku bisa menghilang.
​
Aku mulai dulu dari bab pertama, Serial Bumi ini bisa dibilang Harry Potternya Indonesia, untuk pencinta novel bergenre Petualangan Science Fiction sangat direkomendasikan untuk membaca ke enam buku ini, dan lebih seru lagi jika dibaca maraton langsung keenam bukunya. Buku ini merupakan kelanjutan kisah dari buku sebelumnya yaitu Komet, dimana ending-nya saat itu berupa penghiatan oleh Si Tanpa Mahkota yang mengkhianati kebaikan tiga remaja pahlawan yang berasal dari golongan yang berbeda: Raib (golongan Bumi), Seli (golongan Matahari, dan Ali (golongan Bumi). Dalam buku Komet Minor, saat tak ada lagi harapan bagi Ra, Seli dan Ali ketika di perahu mereka diikat dengan jaring perak. Ali si genius, dengan caranya yang mengagumkan, berhasil menjatuhkan sebuah cermin kecil yang terbuat dari berlian. Berkat alat itu, ada yang melakukan teleportasi lewat portal cermin. Maka munculah “BATOZAR – sang pengintai." istilah ini seperti bahasa Jepang di anime Samurai X, hahaha,,
Cerita Novel ini bahasnya masih kental dengan bahasa Melayu, mingkin sang Penulis (Tere Liye) berasal dari Sumatra Selatan. Fokus lagi yaa.. Ini menurutku baru langkah awal, di bab-bab berikutnya menyeritakan tentang keseruan, kelucuan, ketegangan, dan kepedihan, serta kebahagiaan. Menurut saya, di buku ini banyak hal yang membuat saya tertawa dengan kehadiran Batozar yang meramaikan kisah dalam petualangan Raib, Seli, dan Ali. Sang pengintai nomor satu di Klan Bulan ini punya selera humor yang menyenangkan, sehingga ketegangan demi ketegangan yang harus mereka lewati, membuat mereka bisa terus bertahan lama, meski pun kekalahan demi kekalahan datang silih berganti, tak sedikit pun membuat petualangan terasa membosankan, justru sebaliknya. Kalau biasanya di setiap petualangan dalam beberapa buku sebelumnya, kekompakan Raib, Seli dan Ra-lah yang membuat mereka mampu menyelesaikan setiap rintangan yang harus mereka hadapi. Di Komet Minor justru berbeda, kehadiran Batozar membuat ketiga remaja tersebut semakin kuat dan tangguh karena mereka seakan punya kawan sekaligus guru yang bisa melatih kemampuan mereka hingga berkembang dengan pesat. Selama ini mereka bertiga hanya belajar otodidak, kali ini mereka memiliki teman perjalanan sang pengintai hebat yang akan menemani mereka hingga pertarungan dengan Si Tanpa Mahkota usai. Di Komet Minor, Raib, Seli dan Ali memiliki teman seperjalanan yang sangat tangguh, yaitu Batozar. “Biasanya, dalam petualangan kami bertiga, akulah yang menjadi pemimpin. Tapi, dengan kehadiran Batozar, jelas dia yang akan mengambil keputusan apa pun.”
​
Dalam setiap petualangan, Ali, Seli dan Raib, selalu saja bertengkar. Tapi itulah kehebatan untuk saling menjaga hubungan dan komunikasi yang baik. Mereka selalu kompak, saling melindungi, saling menyayangi, saling peduli. Aku selaku pembaca lover sangat iri dengan cerita ini. Andai aku punya teman seperti itu.. hahaha (halu).
​
KARAKTER TOKOH UTAMA DALAM NOVEL KOMET MINOR :
-
ALI : berasal dari golongan Bumi, dia sangat jenius karena hobi membaca buku, sangat setia kawan, dan suka bikin keributan :D.
-
RAIB : berasal dari golongan Bulan, memiliki kekuatan bisa menghilang, pukulan berdentum, dan teknik pengobatan ajaib.
-
SELI : berasal dari golongan Matahari, dia paling cantik diantara ALI DAN RAIB :D. memiliki kekuatan kinetik, pukulan petir, dan seorang gadis petarung tahan banting.
​
Kalau Aku, sejujurnya sangat suka ketiga karakter tersebut, Karena mereka sangat kompak dan menlengkapi kelebihan dan kekurangan masing-masing. Ada karakter baru dalam buku ini, yaitu: Tuan Entre, Arci, Lady Oopraah alias Kulture, dan ada Finale. Kemudian ada intermazo karakter untuk serial berbeda namanya ST4R dan SP4RKS. Selebihnya karakter dari Buku Pertama sampai buku ini yaitu Raib, Seli dan Ali juga si Tanpa Mahkota. Tidak banyak karakter sih di sini tapi seru banget, karena masing-masing karakter mempunyai keunikan serta kehebatan masing-masing dalam bertarung, dan yang paling kuat tentu saja si Tanpa Mahkota, yang hanya bisa sekalahkan dengan senjata pusaka milik golongan Komet Minor.
​
Saat Raib, Seli, Ali dan Batozar berada di sebuah kota mereka bertemu dengan dua orang baru yang berbaik hati pada mereka, Kakak beradik bernama ST4R, dan SP4RK yang sedang mencari Ratu Calista di Komet Minor, berasal dari dunia pararel. Ada yang kocak yang terjadi pada diri Ali saat bertemu dengan ST4R yang seusia dengan Ra, Seli dan Ali. Si biang kerok ini mendadak pendiam!!!! Hahaha, baru kali ini Ali berubah pendiam, bukan main!
Selain hal-hal seru dan kocak, ada momen yang sangat menyedihkan, saat Seli terkena racun cacing pasak yang efeknya sangat mematikan. Ketika Seli berjuang hidup dan mati, Raib selalu menemani disampingnya, memberikan pertolongan dengan teknik penyembuh yang sayangnya tak banyak membantu, Ra terus menangis dan berjaga sepanjang malam. Sementara Ali yang sangat perasa, memilih pergi keluar untuk berjalan-jalan, dan ternyata dia justru belanja. Eh tapi, bukan Ali namanya kalau pun dia belanja yang mahal-mahal, pada akhirnya barang tersebut justru akan berguna bagi mereka bertiga saat melakukan petualangan. Di buku ini, Ali cukup sering mengeluarkan kata-kata “super badas” (seingat saya, lebih dari lima kali) saat dia melihat sesuatu yang keren menurutnya, dan satu kali mengeluarkan kata “super super badas” itu saat Ali melihat Finale mengeluarkan kekuatannya ketika melawan si Tanpa Mahkota.
​
Yang paling unik dan beda dari buku-buku sebelumnya adalah, karena ada karakter yang memiliki kemampuan hebat dan jago banget untuk mengalahkan si Tanpa Mahkota, pemilik potongan ketiga pedang pusaka, sekaligus pembuat dan pencetus ide padang sakti tersebut. Namanya Finale. Di usianya yang sudah tua, dia ternyata pikun. Jadilah pas lagi pertandingan seru-serunya antara hidup dan mati melawan si Tanpa Mahkota, penyakit pikunnya kambuh. “entah apa yang dipikirkan oleh Finale, dia melangkah santai menuju tengah ruangan. Lagi-lagi dia lupa dengan pertarungan, membiarkan kami menyerang si Tanpa Mahkota bertubi-tubi. Aku lupa belum minum kopi pagi ini Kulture. Aku hendak menyeduh kopi. Lady Oopraah menepuk dahi. Tidak ada kopi, Finale, rumahmu bahkan sudah hancur. Lho? Finale termangu menatap lubang menganga. Di mana rumahku? Astaga! Aku benar-benar sudah pikun, Kulture. Aku bahkan lupa meletakkan rumahku di mana. Sumpah, tadi masih ada di sini". Lucu plus Gaje banget ngga sih :D
​
Pesan moral di dalam Novel Komet Minor yaitu, bahwa sehebat apa pun kekuatan jahat tak ada yang menandinginya, selalu saja bisa dikalahkan dengan kebaikan. Lihat saja, meskipun si Tanpa Mahkota telah berlatih dua ribu tahun, tak ada lawan yang bisa menandinginya, pada akhirnya ia kalah, karena kebodohannya sendiri yang awalnya SOMBONG dia pikir hebat dan pintar. Sebesar apa pun ambisi jahat, pada akhirnya tetap saja akan kalah. Buku ini pun mengingatkanku bahwa persahabatan itu selalu indah dan menyenangkan. Lihat saja tiga sekawan: Raib, Seli, dan Ali, rintangan apa pun yang mereka hadapi, selalu bisa mereka hadapi dan selesaikan, kekompakan mereka dalam menjaga persahabatan, meskipun mereka sering bertengkar, namun saat harus menyelesaikan satu demi satu pertarungan, mereka selalu kompak. Salut banget dengan persahabatan sejati yang mereka jalin. Selain itu juga tentang pengorbanan para petarung dalam melawan kejahatan si Tanpa Mahkota, dan yang lebih penting lagi adalah kisah di buku ini adalah tentang memaafkan. Kejahatan sebesar apa pun yang telah dilakukan oleh penjahat, hanya dengan memaafkanlah maka kisah si Tanpa Mahkota akan berakhir dengan elegan, dan tak perlu mengulangi sejarah yang sama para pendahulunya.
So, gimana nih ending Novel Komet Minor-nya? Kalian pada suka kan? beli dulu baru baca :D Happy ending kok. Dijamin kalian ngga bakal nyesel deh beli Novel ini. Pokoknya Komet Minor ini keren abiezzz :D
​