KOMET
SINOPSIS :
Setelah “musuh besar” kami lolos, dunia paralel dalam situasi genting. Hanya soal waktu, pertempuran besar akan terjadi. Bagaimana jika ribuan petarung yang bisa menghilang, mengeluarkan petir, termasuk teknologi maju lainnya muncul di permukaan Bumi? Tidak ada yang bisa membayangkan kekacauan yang akan terjadi. Situasi menjadi lebih rumit lagi saat Ali, pada detik terakhir, melompat ke portal menuju golongan Komet. Kami bertiga tersesat di klan asing untuk mencari pusaka paling hebat di dunia paralel.
Buku ini berkisah tentang petualangan tiga sahabat. Raib bisa menghilang. Seli bisa mengeluarkan petir. Dan Ali bisa melakukan apa saja. Buku ini juga berkisah tentang persahabatan yang mengharukan, pengorbanan yang tulus, keberanian, dan selalu berbuat baik. Karena sejatinya, itulah kekuatan terbesar di dunia paralel.
​
Ceritanya berawal dari novel sebelumnya dimana Si Tanpa Mahkota yang berhasil keluar secara tidak sengaja dari penjara tanpa bayangan ketika Raib, Seli dan Ali mencoba mempertahankan pasak bumi. Komet merupakan sebutan klan dunia paralel lainnya yang sangat sulit ditemukan, tidak ada yang tahu dimana letak persis klan tersebut, dan sebelum Si Tanpa Mahkota menemukan klan Komet untuk memperkuat kekuatan demi ambisinya menguasai dunia. Raib, Seli dan Ali nekat mengejar Si Tanpa Mahkota kemanapun demi menggagalkan ambisinya itu. Raib, Seli dan Ali belum sepenuhnya berhasil mencegah Si Tanpa Mahkota, karena di akhir cerita yang tidak terduga, petualangan mereka masih terus berlanjut.
​
Di novel ini petualangan Raib dan teman-temannya berlanjut. Para petinggi antarklan mengadakan pertemuan secara berkala untuk membahas rencana si Tanpa Mahkota selanjutnya, ada yang mengatakan orang itu sedang mencari Komet, benarkah begitu?. Lagi-lagi Ali si manusia genius yang hidup di permukaan Bumi lah yang menemukan cara untuk pergi ke Komet, bersamaan dengan itu rintangan datang silih berganti kepada Raib dan teman-temannya.
Pada novel ini tuh petualangannya lebih terasa, bikin deg-degan, penasaran, dan lainnya. Kalo novel Ceros dan Batozar jujur lebih bikin saya sedih dan semacemnya pokoknya emosinya di campur aduk, serta petualangannya dapet banget dibanding novel Komet ini.
​
Aku mulai dulu dari bab pertama, Novel ini menceritakan mereka bertiga bertualangan (kayak si Bolang bocah petualang) melintasi dunia pararel. Mereka membawa kunci rahasia kekuatan terbesar petualang diantaranya BUMI, BULAN, MATAHARI, dan BINTANG. Lihat mereka! mereka melintasi berbagai portal. Bahu membahu. Dalam suka maupun duka. Hingga tersingkap golongan baru. Petualangan mereka semakin seru. Bertemu sekutu hebat: CEROS dan BATOZAR. Untuk mengalahkan musuh besar si Tanpa Mahkota. Apakah tiga sahabat ini berhasil? Apakah misteri orang tua Raib terjawab? Siapa sebenarnya Ali? Kenapa dia genius sekaligus sumber masalah? Apakah dunia pararel masih terbentang luas?Mari kita temukan jawabannya dalam buku komet!
​
Saat itulah pertualangan mereka di mulai. Pertualangan tanpa kekuatan benda-benda canggih seperti pada klan-klan sebelumnya. Kehidupan di klan komet sangat lah sederhana. Mereka hanya harus melewati setiap rintangan dan ujian dengan kesabaran dan ketulusan hati. Saat mereka keluar dari portal, mereka terdampar di pulai hari senin. Iya, pada kalan komet, mereka harus mengarungi lautan dan melewati setiap rintangan di setiap pulau. Pulau-pulau itu di beri nama dengan nama hari, mulai dari pulau hari senin sampai pulau hari minggu.
Di pulau hari senin mereka bertemu dengan Paman Kay dan Bibi Kay setelah melewati rintangan pertama. Mereka juga bertemu dengan Max saat menuju pulau hari senin. Mereka menolong Max yang kapalnya di bakar oleh perompa, setelah Max berhasil mereka selamatkan jadilah teman baru mereka yang menemani mereka menahlukkan lautan.
Rintangan dan ujian silih berganti menghampiri mereka. Hidup bagai roda yang terus berputar, kadang di bawah dan kadang diatas. Terus berhenti tanpa jedah. Terkadang mereka tidur di tempat yang nyenyak dan kadang juga mereka harus tidur sambil terduduk. Terkadang mereka mendapatkan banyak makanan dan kadang juga mereka harus menahan lapar. Mereka harus melewati itu semua dengan sabar dan iklas untuk sampai di pulau bertumbuhan aneh tersebut untuk menyelamatkan dunia paralel dari Si Tampan Mahkota.
Karena kemarin Aku abis baca Komet Minor, setelah sebelumnya juga baca Ceros dan Batozar dari Serial Bumi, dilanjutkan dengan Komet, ternyata Aku menemukan sebuah fakta yang cukup mengejutkan. Di akhir cerita Komet tertulis… “Perjuangan ini sama sekali belum berakhir. Dan harus menunggu lagi…” kok gemesin banget sih! Gak cukup ternyata baca dua buku langsung kalau ending-nya bikin penasaran begini. Sebenarnya yang paling membuat kesal bukan karena harus menunggu cerita selanjutnya, tapi karena Komet ini diakhiri dengan sebuah pengkhianatan. Kan sedih karena Raib, Ali, dan Seli, anak-anak yang jujur, polos dan tulus justru malah dikhianati. Di buku komet ini ada karakter baru yang bernama Kay dan Nay, baca setiap lembarnya, bikin penasaran terutama karakter bernama Kay yang muncul cukup mengambil banyak porsi dalam cerita ini. Saya suka kedua karakter ini. Ada karakter baru Max, awalnya sih asyik sekalii. Yang unik dari komet, ternyata ada 7 pulau yang ada di golongan tersebut diantaranya Pulau hari senin, Pulau hari selasa, Pulau hari rabu, Pulau hari Kamis, Pulau hari jumat , Pulau hari sabtu, dan Pulau hari minggu (Keren banget ya imajinasinya bang Tere Liye :D)
Nah disini letak Novel Komet yang Unik dan berbeda dari yang lain itu karena tidak ada si pesawat yang memiliki kekuatan SuperRaib (baca buku ceros dan batozar), dia tidak ikut dalam petualangan bersama Raib, Seli dan Ali. Kali ini petualangan mereka menuju Pulau dengan tumbuhan aneh berada. Kalau di buku Ceros dan Batazor cerita tentang Ali dan Raib disimpan di akhir (tentang saling memperhatikan), kalau di komet di awal-awal, saat Seli minta tolong Ali pinjam buku BUMI dari kota Tishri, bilang kalau Ra mau baca buku tersebut tapi malu langsung bilang padanya. Kemudian Ali memperolehnya dari “kurir dunia pararel.” ini peristiwa Seli ngerjain Ali sama Ra ngakak dan seru nih, persahabatan mereka itu menarik dan unik, sekalipun Raib dan Ali sering berantem, ada Seli yang selalu menengahi. Dan….. petualangan di komet ini, benar-benar berbeda, tapi sebenarnya ini adalah bagian dari ujian dalam persahabatan mereka untuk bisa menggagalkan rencana si Tanpa Mahkota. Jempol untuk karakter utama favorit saya dalam serial bumi, yaitu si RAS (Raib, Ali dan Seli) Seperti biasa, buku Komet ini juga jalan ceritanya susah ditebak, keren lah Bang Tere Liye
BAGIAN-BAGIAN QUOTE FAVORITKU DI NOVEL KOMET :
-
Kalian jujur meski naif dan rapuh. Kalian juga memiliki persahabatan yang baik.
-
Ini jenis petualangan yang benar-benar berbeda.
-
Ini jenis petualangan yang benar-benar berbeda.
-
Aku tidak selalu sepintar itu. Aku juga tidak selalu tahu solusi masalah kita, Ra.
-
Tapi pemungutan Suara adalah pemungutan suara. Kami sepakat, apa pun hasinya, kami bertiga akan komitmen memberikan dukungan.
-
“Meski sering bertengkar, polos, dan masih muda, kalian kompak dan peduli di pada orang lain. Keputusan kalian bertarung menghadapi kawanan burung hitam menunjukkan banyak hal. Lebih-lebih kamu Seli.
-
Ketahuilah, dalam hidup ini, kadang kita melakukan sembilan puluh sembilan kebaikan, lantas tidak sengaja melakukan keburukan tersebut, lupa betapa banyak yang telah kita lakukan.”
-
“Pulau itu adalah pintu menuju dunia lain. Dunia yang disebut Komet Minor. Tidak pernah ada yang bisa menemukan Pulau itu, Nak.”
-
“Luar biasa. Akhirnya tim kita punya pemikir berikutnya. Itu analisis yang baik sekali, Nona Tangan Penyembuh.” “Terima kasih atas pujiannya, Tuan Rambut Berantakan.”
-
Tapi penampilan memang tidak selalu berkolerasi dengan kemampuan.
-
Aku bisa tamat SMA saja mungkin akan menjadi keajaiban dunia kedelapan.
-
Tapi daripada terombang-ambing menunggu keajaiban, lebih baik kami berusaha.
-
Petualangan ini, jika ada yang tak kan menyerah hingga napas terakhir, maka itu adalah Seli. Dia selalu ada untukku.